Sebagai tindak lanjut rilis Beta distro sekuriti BackTrack-4 empat bulan sebelumnya, tim Remote Exploit belum lama merilis versi Pre-Final dengan diberi nama "pwnsauce". BackTrack menyediakan banyak jenis perkakas yang membantu pemelihara dan adminitrator sistem dalam hal pengamanan sistem termasuk aplikasi web, dan juga untuk menguji coba sistem RFID. Selain itu tersedia perkakas penyusup LAN dan WLAN, pembobol password, scanner pencari kelemahan jaringan, termasuk perangkat Exploit-Framework Metasploit dan banyak perkakas lainnya. Untuk pertama kalinya ia menyokong percepatan membongkar password menggunakan bantuan tenaga dari kartu grafis. Perkakas WPA: Pyrit yang disertakan dalam distribusi kali ini mendukung pemanfaatan kartu garfis CUDA buatan NVidias. Agar lebih efektif, BackTrack 4 juga dipersenjatai dengan Multihash CUDA Brute Forcer. Dibandingkan dengan versi BackTrack 3, basis sistem yang digunakan membangun distro BT4 ini lumayan banyak mengalami perombakan. BackTrack 4 kini menggunakan Ubuntu Intrepid dan menawarkan lumbung paket repositori terkait, dengan menyediakan paket-paket asal Ubuntu yang dimodifikasi sesuai kebutuhan. Agar senantiasa uptodate, pengguna cukup menggunakan apt-get update dan apt-get upgrade saja. BT4 ditenagai kernel Linux 2.6.29.4 dan sebagai Live-System memanfaatkan sistem berkas Advanced Multi Layered Unification Filesystem Versi 2 (AUFS 2) bersama SquashFS sebagai Kernelmodul. Dengan demikian ukuran ISO membengkak dengan keuntungan pengembang tidak perlu melakukan pemeliharaan khusus terhadap Kernel-Patches seperti di BT3 yang diperlukan untuk memelihara sistem berkas "lzma enabled squashfs". Keterangan lebih rinci tentang BT4 dapat dibaca di dokumen: BackTrack Guide [PDF]. Tentang BackTrack BackTrack adalah LiveDistro yang sangat popular dikalangan pemerhati sekuriti, fokus menyediakan alat untuk testing sistem dan penetrasi jaringan. Memiliki fitur untuk menganalisa dan diagnostika yang langsung jalan dari CD tanpa mengganggu sistem tertanam. BackTrack berawal dari kolaborasi dua distribusi sekuriti utama Whax dan Auditor Security Collection menggabungkan kelebihan dari kedua distribusi tersebut menjadi satu solusi yang lengkap. BacTrack 4 hard disk Install by NetMajstor
Berawal dari keinginan untuk mencoba backtrack 4 yang katanya base ubuntu dan kecintaan yg mendalam pada Linux Mint, maka timbullah ide untuk mengistall backtrack didalam vBox OSEnya Linux Mint. jadi keduanya dapat saya nikmati. Sebenarnya untuk menginstall OS di dalam vBox pada dasarnya sama saja, yaitu dengan syarat kita sudah memiliki ISO dari OS yang diinginkan. tapi untuk Backtrack yg pengistalannya menggunakan comand line mungkin agak sedikit susah.
Berikut tahap-tahap pengistalan Backtrack 4 pada VBOX OSE :
1. mount file .ISO backtrack dengan menggunakan vBox.2. Buat aja partisi baru dengan size 15 GB. 3. kemudian jalankan batrack melalui vBox 4. isi user “root” dan pass “toor” OK…. sekarang kita memasuki console rootnya backtrack .. selanjutnya, ikuti petunjuk yang berikut ini:
root@bt:~# fdisk /dev/hda
The number of cylinders for this disk is set to 1044.There is nothing wrong with that, but this is larger than 1024, and could in certain setups cause problems with: 1) software that runs at boot time (e.g., old versions of LILO) 2) booting and partitioning software from other OSs (e.g., DOS FDISK, OS/2 FDISK) Command (m for help): n Command action e extended p primary partition (1-4) p Partition number (1-4): 1 First cylinder (1-1044, default 1): Using default value 1 Last cylinder, +cylinders or +size{K,M,G} (1-1044, default 1044): +128M Command (m for help): n Command action e extended p primary partition (1-4) p Partition number (1-4): 2 First cylinder (10-1044, default 10): Using default value 10 Last cylinder, +cylinders or +size{K,M,G} (10-1044, default 1044): +1024M Command (m for help): n Command action e extended p primary partition (1-4) p Partition number (1-4): 3 First cylinder (142-1044, default 142): Using default value 142 Last cylinder, +cylinders or +size{K,M,G} (142-1044, default 1044): Using default value 1044 Command (m for help): t Partition number (1-4): 2 Hex code (type L to list codes): 82 Changed system type of partition 2 to 82 (Linux swap / Solaris) Command (m for help): a Partition number (1-4): 1 Command (m for help): w The partition table has been altered! Calling ioctl() to re-read partition table. Syncing disks. root@bt:~# Sekarang kita masuk pada tahap penginstalan sistem : 1. Pengaturan jenis partisi anda:
root@bt:~#mke2fs /dev/hda1 (membuat partisi boot ext2 format dibaca oleh kernel)
root@bt:~#mkswap /dev/hda2 root@bt:~#swapon /dev/hda2 (untuk mengaktifkan ruang swap) root@bt:~#mkfs.ext3 /dev/hda3 (di sini saya lebih suka untuk mengatur format ext3 daripada reiserfs)
Catatan: pada saat Anda memiliki beberapa pesan kesalahan di mana partisi swap tidak dapat formated karena sudah digunakan (=> jalankan “swapoff /dev/hda2″ sebelum menjalankan perintah lainnya) & ketik /dev/hda1 | /dev/hda3 (lakukan unmounting dengan perintah “umount /dev/hda1″ & “umount /dev/hda3″) – ini bisa terjadi jika Anda menginstal pertama gagal setelah partitionned disk dan Anda rebooted tanpa recreated baru di virtual penyimpanan HD
2. Pembuatan folder untuk me-mount parititions, dengan perintah-perintah sebagai berikut:
1. mkdir /mnt/bt4 mkdir / mnt/bt4
3. Pembuatan folder-folder system.2. mount /dev/hda3 /mnt/bt4 mount / dev/hda3 / mnt/bt4 3. mkdir /mnt/bt4/boot mkdir / mnt/bt4/boot 4. mount /dev/hda1 /mnt/bt4/boot mount / dev/hda1 / mnt/bt4/boot
root@bt:~#mkdir /mnt/bt/{mnt,tmp,proc,sys}
4. Menyalin semua data dari live cd (PERINGATAN: ini akan memakan waktu lama dan kemungkinan akan memakan size 5 GB dari HD):
root@bt:~#cp –preserve -R /{bin,dev,home,pentest,root,usr,boot,etc,lib,opt,sbin,var} /mnt/bt4
5. Menghubungkan perangkat ke disk.
root@bt:~#mount -t proc /proc /mnt/bt4/proc
6. Masuk kedalam dumped system.
root@bt:~# chroot /mnt/bt4 /bin/bash
7. Lakukan pengeditan pada “/etc/lilo.conf” untuk memastikan root & boot mengarah ke disk/partisi (dalam kasus saya, saya mengganti ‘boot = /dev/sda’ & ‘root =/dev/sda1′ dengan ‘boot =/dev/hda ‘&’ root =/dev/hda3 ‘, simpan perubahan Anda.8. Masukkan penambahan pada “/etc/fstab” dengan menyisipkan baris berikut: “/dev/hda2 none swap sw 0 0″ –>> ini untuk partisi swap “/dev/hda3 /ext3 default 0 0″ –>> ini untuk partisi root 9. Kemudian jalankan lilo -v.
root@bt:~#lilo -v
and the last is :
root@bt:~#shutdown -h now
GOOD LUCK …!! |
Wednesday, February 3, 2016
BackTrack 4 Sokong CUDA
About Opic -
Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.