Ditemukan Lubang Keamanan Baru di Jaringan Wi-Fi
Sebuah lubang keamanan baru telah ditemukan di standar wireless 802.11 yang memungkinkan penyusup memutus koneksi jaringan wireless dalam radius satu kilometer.
Perlu diketahui, penerapan berbagai peranti yang mendukung jaringan wireless standar IEEE 802.11 sangat memungkinkan terjadinya pengiriman data pada saat yang sama. Fitur penangkal tubrukan transfer data inilah yang berlubang.
"Ketika jaringan wireless diserang, peranti akan membatalkan transmisi data," tutur salah satu juru bicara AusCERT, seperti dikutip Security Focus, Kamis (13/05).
Menurut para peneliti di Pusat Riset Keamanan Informasi, Universitas Teknologi Queensland (ISRC) di Australia, apabila ada penyusup di jaringan wireless maka server akan mematikan jaringan selama lima detik.
Kelemahan jaringan wireless itu ditemukan oleh Christian Wullems, Kevin Tham dan Jason Smith dari ISRC. Sementara dalam riset jaringan dan sistem keamanan wireless, Profesor Mark Looi --juga dari ISRC-- mengemukakan bahwa perusahaan yang mengembangkan wireless seharusnya menangani permasalahan tersebut dengan serius.
"Sangat mungkin sekali nantinya, seseorang bisa mematikan jaringan wireless tanpa diketahui oleh administrator," tutur Looi. "Jaringan wireless walau lebih nyaman daripada kabel, keamanannya perlu dikaji ulang."
Kalau sebelumnya serangan denial of service (Ddos) terhadap jaringan wireless perlu memakai beberapa peranti seperti antena high-power, kini ada cara baru yang lebih mudah. Penyerang bisa memanfaatkan hardware standar seperti PDA dan wireless card untuk mengacaukab trafik WLAN dalam radius tertentu.
Lubang kelemahan jaringan wireless akan terlihat ketika peranti menggunakan layer Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), IEEE 802.11, 802.11b dan 802.11g yang berjalan dengan kecepatan rendah. Sementara peranti Wi-Fi 802.11a dan 802.11g yang berjalan di atas kecepatan 20Mbps tidak dapat ditembus oleh penyusup.
Jamie Gillespie, analis senior AusCERT mengatakan bahwa kelemahan tersebut tidak akan memutus jaringan wireless, hanya menyebabkan terganggunya arus transfer data sesaat saja. Menurut dia, lubang tersebut berbeda dengan kelemahan yang pernah terjadi pada skema enkripsi WEP - yang bisa menyebabkan data dilihat oleh penyusup.
Temuan ISRC tersebut dipresentasikan di Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) Wireless Telecommunication Symposium, yang berlangsung di California, Amerika Serikat, Jumat (14/05). (komputeraktif.com)
Jaringan nirkabel, Hotspot-UI !
Hotspot UI adalah sebuah layanan baru Jaringan UI Terpadu (JUITA) menggunakan teknologi nirkabel (wireless). Layanan ini sedang melalui berbagai tahap percobaan pada beberapa area akses terbatas, antara lain pada Gedung A-FASILKOM-UI dan Lantai 2 gedung Rektorat, Depok. Pada akhir tahun 2004, layanan ini sudah dapat digunakan pada beberapa tempat, seperti pada Gedung perpustakaan Pusat UI dan Gedung B-FASILKOM-UI.